Minggu, September 27, 2009

GERAH


GERAH

Puingan dahaga yang melemas raga
Merasuk mengeringkan peluh kehingar bingaran
Jasad yang melirih Menyanjung dengan penuh hayat yang begitu dalam




Jika saatnya tiba ingin kubisikan suara desir sesaku
Pun jika raga ini tak mampu,maka cukuplah dua mata ini kan jadi saksi
Dibalik keras deru muakku




Seribu bahkan berjuta gumpalan atmosfer meradang
Maukah kau saksikan ku terkapar dalam kekalahan
Ya,….jika satu urat nadi ini putus




Wakilkanlah jiwa keharu biruanku
Gundah gulana semakin membuncah
Menyaksikan penuh dengan guyon yang lebih
Aku ini tetap aku……..




Pandanglah…aku dengan matamu
Jika kau tawarkan mata yang lain


Maka bayangkanlah semilir hembus desir waktu berhenti .....





Rabu, September 16, 2009

BATIN YANG MENGIBA



 

dalam penat kusam buramku 
kuterjemahkan seribu langkah kaki yang bergerak pelan
Ia datang membawa pesan 
Ia tak sendiri 
Ia bersama Rasa memelasnya


sesampainya dipersinggahan
kututurkan sajak lelantun
bercerita tentang mega  yang lalu
apa jawabnya ?
"garis-garis hidup membekas jelas dalam guratan hidupku"


oh...sungguh membisingkan telinga batinku 
memerihkan .......
ku eje satu persatu ruas jari nasibnya
namun ketidak berdayaanku justru merobohkan nya 


oh.... sahabat ku 

aku memelas melihat mu 
ingin rasanya 
jiwa rasa bahkan raga ini mewakili
akan ku tempuh medan deritamu
dengan kaki ini
 berjalan bersama suka dukamu


(This Poem is dedicated for my friend)




Selasa, September 01, 2009

Sang pecandu rasa




Jiwa sang pencandu rasa mesra
Memetik desak sesak malu
Memutarkan seonggoh kisah hidup


Deru jantung yang bersahutan menggema


Saat dirinya mendekat


Wah….. nian jaman nan elok


bersandiwara dengan barisan kehidupan yang khayal


kutelaah dalam lorong-lorong dimensi


tampilkan scenario imajinasiku

kulihat diriku bermain dengan deru cinta


melodinya memerankan segala rasa





warna-warni hidup pun tak ingkar datang
ada rindu dengan kebersamaanya
ada segenggam lumatan benci merisaukannya
jikalau lautan rindu mengguyur






akupun tak kuasa


menahan basah jiwaku